Sejarah Thai Massage
Thai Massage
merupakan salah satu jenis terapi dengan manipulasi massage yang berasal
dari Thailand. Dalam ilmu dan sejarah pengobatan barat, Thai Massage
sering disebut dengan; thai yoga massage atau thai yoga terapi. Teknik
dan pandangan pengobatan Thai Massage banyak dipengaruhi oleh jenis
pengobatan lainnya yakni pengobatan, India, China, dan tradisi kuno
Thailand itu sendiri. Banyak yang meyakini bahwa Thai Massage berasal
dari pemahaman ajaran Budha mengenai tubuh manusia, penyakit dan teknik
penyembuhan yang tertulis dalam kitab ajaran Budha (Theravada Buddhist
Texts).
Thailand merupakan negara dengan sejarah pengobatan yang
terbilang maju. “Traditional Thai Medicine (TTM)” merupakan salah satu
jenis pengobatan kuno Thailand yang diakui dunia. Traditional medicine
in Thailand composed of four brances: herbal medicine, nutritional
medicine, spiritual practices and manual medicine or massage
(Gold.2007). Ananda Apfelbaum dalam bukunya yang berjudul “Thai Massage:
Sacred Bodywork (2004)” menguraikan pengobatan tradisional thailand
menjadi 4 cabang yakni: diet, medicine, spiritual practice dan
Manipulation (salah satunya adalah Thai Massage).
Teknik Thai Massage
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai terapi
dengan modalitas Thai Massage. Tujuannya adalah untuk menjaga kenyamanan
pasien dan memperbesar kemungkinan untuk meraih target dalam terapi.
Salguero
dan Roylance dalam bukunya yang berjudul “Encyclopedia of Thai Massage :
A Complete Guide to Traditional Thai Massage” memaparkan bahwa terdapat
4 prinsip yang harus diperhatikan dalam setiap terapi modalitas Thai
Massage :
a. Always start from the extremities of the body
(Laterally), work toward the core of the body (Medially), and then back
to the extremities. This motion cleasrs stagnated energy from
the sen, draining from the extremities to the navel, and back out again.
b. Always start from the lowest of the body, the feet, and
move toward the top, the head. Energy is purified as it moves up through
the body.
c. Always perform sen work first, then join mobilization, then stretches.
d. Give a balance massage.
Thai Massage menggunakan beberapa teknik manipulasi--- Leaning Presure,
reflexology, energy line work, blood stopping, stretching, dan yoga.
Untuk memenuhi teknik – teknik tersebut dan demi mencapai tujuan masase,
terapis menggunakan beberapa anggota tubuh mereka untuk mengakomodir
manipulasi masase--- palms (telapak tangan), thumbs (jempol), feet
(kaki), elbow (siku), forearm (lengan), dan Knees (lutut). Dalam Thai
Massage, terapi dilakukan di atas lantai berlandaskan matras. Manipulasi
masase dilakukan dalam 5 posisi tubuh pasien yakni: 1. Supine
(terlentang); 2. Side Lying (berbaring pada salah satu sisi tubuh); 3.
Prone (tengkurap); 4. Inverted (terbalik); 5. Seated (duduk).
1. Leaning Pressure
Teknik “Leaning Pressure” merupakan teknik yang paling penting dalam
Thai Massage. Teknik ini memiliki tingkat keefektivan untuk mencapai
hasil terapi yang sangat tinggi. Teknik “Leaning Pressure” ini juga
digunakan dalam seni pengobatan manipulatif yang lain yakni Shiatsu.
Teknik ini digunakan untuk melemaskan persendian dan bagian –
bagian tubuh yang masih kaku. Harapanya, dengan teknik ini terjadi
pelemasan bagian tubuh yang artinya kelancaran aliran darah
sudah tercapai sehingga tujuan terapi akan mungkin tercapai. Selain
fungsi pelemasan, “Leaning Pressure” juga berfungsi untuk
mengaktifkan energy (sen) yang berfungi untuk menyembuhkan di dalam
tubuh pasien. Teknik ini juga diyakini mampu menghasilkan aliran
energi antara terapis dengan pasien sehingga proses terapi menjadi
lebih maksimal.
2. Reflexology
Reflexology
merupakan manipulasi masase pada kaki, telapak tangan, telinga, dan
selaput pelangi pada mata. Teknik masase ini sudah diaplikasikan
dalam berbaga jenis pengobatan antara lain seni pengobatan China,
India, dan seni pengobatan dari mesir. Sumber tertua mengenai
teknik ini ditemukan pada seni pengobatan mesir sekitar 2500 sebelum
masehi dimana ditemukan bukti bahwa terdapat dua orang yang mendapatkan
masase reflexology.
Teknik Reflexology menggunakan
pijatan pada titik – titik yang mempunyai hubungan dengan bagian tubuh
vital lainnya. Saat titik tersebut ditekan, energi flow (Thai;
sen) akan mengalir kebagian tubuh yang terhubung dengan titik tersebut.
Pressure (on reflex point) activates an electrochemical nerve
impulse that is transmitted to the central nervous system, and ganglia
in turn transmit a massage, causing a respone (Apfelbaum,2004).
Pesan yang dihasilkan oleh energi elektromagnetik hasil Reflexology
menstimulasi tubuh untuk menyembuhkan, menyeimbangkan fisik dan
psikologi.
Dalam Reflexology, setiap telapak kaki mewakili
setengah bagian tubuh. Telapak kaki kanan mewakili bagian tubuh sebelah
kanan, sedangkan telapak kaki kiri mewakili bagian tubuh sebelah
kiri.
3. Energy Flow (Sen)
Dalam Eastern Massage
terdapat gagasan bahwasanya dalam tubuh terdapat energi meridian yang
dapat memberikan rangsangan kepada tubuh untuk menstabilkan
seluruh fungsi tubuh. energi tersebut mengalir dalam sebuah saluran yang
tidak terlihat oleh mata manusia.
Energi merdian dikenal
dengan lom. Energi ini diproduksi oleh alam dan masuk kedalam tubuh
melalui udara yang kita hirup dan makanan yang kita makan.
Energi mengalir melalui saluran yang tidak terlihat dan kesemuanya
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Saluran tersebut
dalam pengobatan China disebut Chi, sedangkan dalam sejarah pengobatan
India, saluran energi meridian disebut dengan nadis, dan dalam seni
pengobatan tradisional thailand disebut dengan sen. Dalam seni
pengobatan tradisional Thailand, dikenal 72.000 titik energi meridian
yag saling berhubungan.
4. Blood Stopping
Salah satu yang membuat teknik pengobatan Thailand – dalam hal ini
adalah Thai Massage – sangat terkenal adalah teknik “Blood Stopping”.
Teknik ini tidak ditemukan dalam masase dari jenis masase lain.
Teknik ini memungkinkan penghentian peredaran darah pada bagian tubuh
tertntu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tekanan darah pada
bagian tubuh diatas arteri yang diberhentikan aliran darahnya. Jika
tekanan darah meningkat, baroreseptor (reseptor tekanan yang
terdapat pada jantung dan sistem sirkulasi) akan menerima rangsang
peningkatan tekanan dalam pembuluh darah (arteri). Jantung akan
menerima rangsang dan mengalihkan tekanan darah pada bagian tubuh yang
seharusnya. Saat teknik “Blood Stopping” berhenti dilakukan dan
arteri kembali dibuka, akan mengalir darah segar pada bagian yang
tadinya tertutup tersebut. Darah segar tersebut membawa oksigen
dan nutrisi untuk sel, dan dengan aliran yang bersamaan darah tersebut
akan mengangkut sisa – sisa metabolisme dan racun dalam bagian
tubuh tersebut. Seni pengobatan thailand percaya bahwa jika menghentikan
aliran darah dan kemudian membukanya menyebabkan darah yang
lama (mengandung racun dan sisa metabolime) akan berganti dengan darah
yang baru (mengandung oksigen dan nutrisi sel).
5. Stretching
Streching juga termasuk kedalam tratmen dalam Thai Massage. Dalam
mekanisme thai massage otot, jaringan, hingga persendian harus dalam
keadaan sangat lentur. Tujuannya adalah untuk meningkatkan “Range
of Motion”. Saat otot di tarik (Stretch), otot akan memanjang dan
memungkinkan menjangkau gerakan yang jauh. Selain itu, stretching
juga memberikan sensasi relaks kepada pasien sehingga prinsip Thai
Massage (Eastern Massage) yang juga memberikan terapi pada sisi
psikologi akan tercapai.
Thai Massage menggunakan variasi
stretching yang ditujukan untuk seluruh kelompok otot dalam tubuh.
Stretching ini dilakukan dengan perlahan, sehingga memberikan
waktu untuk otot, jaringan, dan persendian untuk menyesuaikan dengan
kondisi yang diinginkan. Stretching jenis ini memungkinkan untuk
meningkatkan kelenturan pasien, meningkatkan jangkauan gerak pasien,
dan yang paling penting akan meningkatkan gairah pasien. Teknik
stretching ini juga memfasilitasi pergerakan “Energy Flow” dalam tubuh.
6. Yoga
“Yoga is a science of life that originated
in India many thousand of years ago. It is the oldest system of
personal development in the world, ecompassing body, mind and
spirit.” (Simon & Schuster, 1983). Terdapat 4 cabang Yoga – Karma,
Bhakti, Jnana dan Raja.
Manfaat Thai Massage
Eastern Massage (Thai Massage) memiliki keunggulan lainnya yakni pasien
tetap dalam keadaan berpakaian dan Thai massage tidak menggunakan
begitu banyak minyak yang dilumurkan kepada pasien sehingga pasien akan
lebih nyaman dalam menerima terapi.
Thai massage merupakan jenis
masase timur (Eastern Massage) yang juga mempertimbangkan “Energy Flow”
dalam tubuh manusia. berbeda dengan masase barat (Western Massage) yang
hanya memperhatikan otot, jaringan dan segala faktor fisiologis. Thai
Massage (Eastern Massage) beranggapan bahwa energi merupakan merupakan
bentuk paling mendasar dari kehidupan dan energi mengalir secara
terstruktur didalam tubuh tanpa terlihat.
Thai Massage memiliki
tujuan umum yakni membuat pasien kembali dalam keadaan sehat. Terdapat
dua paradigma mengenai pengertian “Sehat” yakni menurut paradigma
pengobatan barat dan pengobatan timur.
Thai Traditional Medicine
(TTM) merupakan satu kesatuan jenis pengobatan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya. Tidak terkecuali Thai Massage itu
sendiri. Jadi, diyakini jika ingin mendapatkan manfaat yang maksimal
dari Thai massage, pasien harus menjalankan ketiga jenis pengobatan lain
dari pengobatan tradisional Thailand tersebut (Diet, Medicine,
Spiritual Practice).
Thai Massage
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar