Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Mungkin sebagian besar masyarakat telah sering mendengar mengenai penyakit jantung (sakit jantung). Namun, penyakit jantung sendiri terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit (kelainan) jantung yang disebabkan oleh adanya proses aterosklerosis atau spasme dan/atau kombinasi keduanya sehingga mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan pada arteri koronaria yang bertugas mengalirkan darah menuju jantung.



Jadi seperti itu,,, lantas, apakah penyakit tersebut berbahaya?

Diisi dampak penyempitan arteri koronaria.

Berdasarkan data WHO (2011) bahwa penyakt jantung koroner (PJK) atau sering disebut dengan penyakit jantung iskemik telah menyebabkan 17,5 juta atau setara dengan 30% kasus kematian diseluruh dunia. Di Amerika, 550.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung koroner. Sedangkan di Indonesia penyakit jantung koroner menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian terbanyak diseluruh rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 2.557 orang.

Bagaimana bisa kita terkena jantung koroner ?

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya jantung koroner (PJK). Faktor risiko tersebut antara lain usia, jenis kelamin, merokok, hipertensi, obesitas, dan diabetes melitus. Fakvor risiko tersebut mengakibatkan kerusakan pada lapisan endotel pembuluh darah. Kerusakan tersebut mengakibatkan kematian sel endotel sehingga tubuh merespon dengan respon inflamasi. Respon inflamasi menghasilkan plak pada pembuluh darah koroner dan mengakibatkan aliran darah menjadi berkurang/iskemi miokard dan terjadilah serangan jantung.


Lalu, supaya tidak menderita jantung koroner apa yang harus dilakukan ?

Berdasarkan beberapa faktor risiko yang telah dijelaskan di atas, beberapa perubahan sangat diharapkan untuk menghindarkan kemungkinan penyakit jantung koroner.


Faktor Risiko dan Perubahan yang Diharapkan
Merokok
→ Berhenti total. Tidak terpapar pada lingkungan perokok
Kontrol tekanan darah
→ tekanan darah < 140/90 mm Hg; < 130/80 mm Hg pada gangguan ginjal, gagal jantung dan diabetes.
Diet
→ Mengkonsumsi makanan yang menyehatkan
Pengaturan Lipid di dalam tubuh
→ Tujuan Primer: LDL – C < 160 mg/dl jika faktor risiko =< 1. LDL – C < 130 mg/dl jika memiliki => 2 faktor risiko . LDL – C < 100 mg/dl jika memiliki >= 2 faktor risiko dan memiliki riwayat penyakit diabetes.
→ Tujuan Sekunder: Non HDL – C < 190 mg/dl untuk faktor risiko <= 1; Non HDL – C < 1t60 mg/dl untuk faktor risiko <= 2 dan memiliki risiko CHD 10 tahun sebesar <= 20%; Non HDL -C < 130 untuk faktor risiko <= 2 dan menderita diabetes melitus
→ Target terapi: trigliserid > 150 mg/dl; HDL – C < 40 mg/dl pada pria dan < 50 mg/dl pada wanita.
Aktivitas Fisik
→ Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik minimal 30 menit atau aktivitas fisik dengan intensitas sedang setiap hari dalam 1 minggu.
Pengaturan Berat Badan
→ BMI 18,5 – 24,9 kg/m2; Lingkar pinggang <= 40 inci pada pria, dan <= 35 inci pada wanita
Pengelolaan Diabetes
→ Kadar gula darah puasa < 110 mg/dl dan HbA1c < 7%

0 komentar:

Posting Komentar