Obesitas

     Obesitas merupakan masalah kesehatan utama di beberapa negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi obesitas di dunia terus mengalami peningkatan secara drastis dari 9,4% pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) I pada tahun 1971-1974. Angka tersebut terus mengalami peningkatan menjadi 14,5% pada periode II (1976-1980), 22,5% pada periode III (1988-1994), serta 30% pada survey tahun 1999-2000. Indonesia, juga merupakan salah satu negara yang tidak mampu lepas dari masalah obesitas. Data dari Basic Health National Survey pada 2007, prevalensi obesitas pada orang dewasa di Sulawesi Utara mencapai 33,2%, DKI Jakarta 26,9%, sedangkan Gorontalo mencapai 26,9%. Menurut WHO, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun karena obesitas yang menyebabkan munculnya beberapa penyakit kronis sepertia diabetes dan penyakit jantung.

olahraga aerobik bermanfaat untuk obesitas      Obesitas merupakan faktor resiko mayor terhadap penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, dan diabetes melitup tipe 2. Selain itu, dalam beberapa penelitian diketahui pula bahwa obesitas sentral berasosiasi dengan beberapa gangguan pernapasan antara lain tahanan aliran udara, pola pernapasan, pertukaran gas, mekanika pernapasan, dan akhirnya mengakibatkan keabnormalitasan fungsi paru.
     Secara umum, olahraga aerobik merupakan jenis olahraga yang tepat untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas. Aerobik merupakan sebuah sistem metabolisme dalam tubuh, dimana dalam menghasilkan energi (ATP) menggunakan reaksi dengan bantuan oksigen. Latihan aerobik harus memperhatikan tiga hal yaitu intensitas latihan, durasi, dan frekuensi latihan.


Sumber :
Ika Ristianingrum, dkk. (2010). Hubungnan antara Indeks Tubuh (IMT) dengan Tes Fungsi Paru. Mandala of Health. Volume 4. Nomor 2.