Insulin
merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan
oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian
disekresikan ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
keperluan regulasi glukosa darah (Manaf, 2006). Sintesis insulin
dimulai dalam bentuk prepoinsulin (precussor hormon insulin) pada
retikululum endoplasma (RE) sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase,
prepoinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang
kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung (secretory vesicle) dalam
sel tersebut. Di sini, dengan bantuan enzim petidase, proinsulin
diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang keduanya sudah
siap disekresikan melalui membran sel (Guyton, 2007).
Sekresi
insulin dari sel β pankreas merupakan proses kompleks yang
melibatkan integrasi dan interaksi berbagai stimulus eksternal dan
internal sebagai respon perubahan kadar glukosa darah. Terdapat
beberapa tahapan untuk tubuh dapat mensekresi insulin, peningkatan
konsentrasi glukosa pada cairan ekstraseluler menyebabkan pula
peningkatan kadar glukosa diantara sel β. Glukosa masuk ke dalam sel
β pankreas melalui difusi yang difasilitasi oleh GLUT-2 (glucose
transporter).
Intraseluler glukosa dimetabolisme membentuk ATP, mengakibatkan
terjadinya peningkatan rasio ATP/ADP dan kadar glukosa intra
seluler yang tinggi mengakibatkan depolarisasi membran sel serta
menginduksi penutupan KATP channel
pada
permukaan sel. Diikuti dengan terbukannya Cell-surface
votage dependent Calsiu channels (VDCC, influx
calsium ke dalam sel β, penambahan cytosolic dalsium bebas memicu
exocyosis insulin. Kemudian molekul insulin masuk ke dalam sirkulasi
darah terikat dengan reseptor. Ikatan insulin dan reseptornya
membutuhkan GLUT 4 glucose trasnporter untuk dapat masuk ke dala sel
otot dan jaringan lemak serta uptake glukosa dengna efisien, yang
akhirnya menurunkan kadar glukosa dalam darah.
0 komentar:
Posting Komentar