Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif (penyakit yang mengiringi penuaan). Diabetes Mellitus diakibatkan oleh terjadinya gangguan metabolisme karbohirat, lemak, dan protein, serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemi) dan dalam urine (glukosakaria).
Menurut Unggul Pribadi (2006), diabers mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolute (tidak ada insulin sama sekali) atau relative (jumlah insulin lebih rendah dari kebutuhan atau daya kerjanya kurang). Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah). Dari glukosa sel membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya.
Untuk mengetahui bahwa seseorang menderita DM, yaitu dengan memeriksa kadar gula darah dan HB A1c (Glikinis, 2004).
Kategori
|
Jenis
|
Bukan DM
|
Belum Pasti
|
DM
|
Glukosa Darah Sewaktu
|
Plasma Vena
|
<100
|
100 - 199
|
>= 200
|
Darah Kapiler
|
<90
|
90 - 199
|
>= 200
|
Glukosa Darah Puasa
|
Plasma Vena
|
<100
|
100 – 125
|
>= 126
|
Darah Kapiler
|
<90
|
90 – 99
|
>= 100
|
HB A1c :
Seseorang dikatakan normal apabila memiliki kadar HB A1c kurang dari 7%. HB A1c ini juga merupakan pemeriksaan tunggal terbaik untuk menilai resiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah.
KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS
Disebabkan karena kekurangan insulin dalam darah yang terjadi akibat kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala diabetes tipe I ini antara lain seringnya kencing (terutama di malam hari).
- Diabetes Mellitus Tipe II
Disebabkan karena insulin tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah, atau bahkan tinggi. Penderita diabetes tipe ini cenderung mengalamin obesitas.
- Diabetes Mellitus Gestasional
Merupakan jenis diabetes yang disebabkan karena kehamilan. Kehamilan mengakibatkan reseptor insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kadar gula dalam darah cenderung naik. Namun diabetes jenis ini akan sembuh dengan selesainya masa kehamilan.
FAKTOR PENYEBAB DIABETES MELLITUS
Faktor genetik merupakan faktor yang sangat penting pada diabeter mellitus. Kelainan yang diturunkan dapat langsung mempengaruhi sel beta dan mengubah kemampuannya untuk mengenali dan menyabarkan sel rangsang sekretoris insulin.
Proses penuaan mempengaruhi kualitas kerja dari sel beta pankreas yang menghasilkan hormon insulin, sel - sel jaringan target yang menghasilkan glukosa, sistem saraf, dan hormon lain yang mempengaruhi kadar glukosa. Usia lanjut yang mengalami gangguan toleransi glukosa mencapai 50 - 92%
Obesitas merupakan faktor penyebaba utama timbulnya diabetes mellitus tipe II., diperkirakan 80 - 90% pasien diabetes tipe II mengalami obesitas (Medicastore, 2007). Obesitas menyebabkan respon sel beta pankreas terhadap glukosa darah berkurang, selain itu, reseptor insulin pada sel diseluruh tubuh termasuk di otot berkurang jumlah dan keaktifannya kurang sensitif (Soegondo, 2007)
Aktifitas fisik berdampak terhadap aksi insulin pada orang yang beresiko diabetes mellitus. Kurangnya aktifitas fisik merupakan salah satu faktor yang ikut berperan dalam menyebabkan resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe II (Suyono, 2007).
Pemasukan kalori berupa karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan, merupakan faktor eksternal yang dapat mengubah integritas dan fungsi sel beta pada individu yang rentan (Price & Wilsom, 2002).
Reaksi stress adalah terjadinya sekresi sistem saraf simpatis yang diiukuti oleh sekresi simpatis adrenal medular dan bila stress menetap maka sistem hipotalamus pituatiri akan diaktifkan. Hipotalamus mensekresi
corticotropin releasing factor yang menstimulasi pituatiri anterior untuk memproduksi kortisol, yang akan mempengaruhi peningkatan kadar glukosa darah (Smeltzer & Bare, 2008).
PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS
Pencegahan diabetes mellitus secara primer bertujuan untuk mencegah terjadinya diabetes. Pencegahan primer dutujukan pada faktor - faktor risiko terhadap pathogenesis dasar diabetes mellitus yakni resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Langkah pencegahan primer dapat dilakukan seperti berikut :
- Pola makan sehari - hari harus seimbang dan tidak berlebihan, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
- Olahraga secara teratur, usahakan agar tubuh kita lebih banyak bergerak jangan banyak berdiam diri.
- Usahakan berat badan dalam batas normal.
- Hindari Stress
- Hindari obat - obatan yang mengakibatkan diabetes (diabetogenik).
Pencegahan diabetes mellitus sekunder bertujuan agar penyakit diabetes mellitus yang sudah terlanjur timbul tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain, menghilangkan gejala dan keluhan penyakit diabetes. Pencegahan penyakit diabetes secara sekunder meliputi :
- Deteksi dini penderita diabetes mellitus
- Memantau gula darah harian
- Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan usia
Pencegahan diabetes mellitus secara tersier bertujuan untuk mencegah kecacata lebih lanjut dari komplikasi penyakit yang sudah terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar