Posterior Cruciate Ligament

Posterior Cruciate Ligament (PCL) merupakan ligamen yang saling bersilangan dengan Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang menghubungkan dan memberikan ikatan antara tulang femur dengan tulang tibia.
Sama seperti Anterior Cruciate Ligament (ACL), Posterior Cruciate Ligament (PCL) juga memungkinkan mengalami cedera. Menurut statistik, 20% dari total keseluruhan cedera pada lutut, melibatkan ligamen ini.

Menurut data tahun 2010, ditemukan 463 kasus cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL). Dari total cedera, sebagian besar penderitanya berkisar antara usia 18 - 44 tahun. Pengkajian awal mengenai kisaran usia pederita kasus cedera ini, dikarenakan pada usia tersebut, orang masih sangat aktif dalam aktivitas fisik maupun menggeluti salah satu cabang olahraga tertentu.

Cedera ini sering dipicu saat lutut mengalami benturan dari arah depan saat posisi lutut dalam keadaan fleksi (menekuk). Contohnya, seperti saat lutut membentur dashboard pada beberapa kasus kecelakaan di jalan raya. Kasus ini juga sering terjadi pada cabang olahraga fullbody contact seperti American Football. Umumnya, penderita cedera ligamen ini mengalami sensasi popping atau sensasi letusan pada lutut. Cedera Posterior Crucite Ligament (PCL) ditandai oleh beberapa symptoms, antara lain :
  1. Pembengkakan (pada kasus cedera menengah hingga parah).
  2. Nyeri pada lutut.
  3. Lutut terasa goyah (kehilangan kekuatan dan fungsi).
  4. Keterbatasan pada saat berjalan dan menopang berat badan.  
Beberapa ahli mengelompokkan cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL) ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kondisi ligamen sesaat setalah cedera terjadi.
  1. Grade I : Cedera dimana ligamen hanya mengalami cedera sebagian.  Biasanya disebabkan karena tertarik dalam mengakomodasi gerakan.
  2. Grade II : Cedera dimana ligament mengalami tarikan berlebihan sehingga lutut kehilangan stabilitas akibat ligamen kendor. 
  3. Grade III : Cedera dimana ligament mengalami sobekan total sehingga lutut tidak stabil. 
  4. Grade IV : Cedera dimana ligamen yang terlukan mengakibatkan cedera pada bagian lutut lainnya, baik tulang, meniscus, ligamen, maupun otot.
Cedera yang berkenaan dengan ligament perlu diberikan treatment untuk mengelola cedera agar tidak menimbulkan cedera baru, dan mengembalikan kekuatan dan kelenturan ligamen untuk kembali berkerja menjaga persendian.
Untuk Posterior Cruciate Ligament (PCL), cedera akut dapat diberikan treatment "PRICE". Protection (menjaga) lutut agar tidak terbentur atau mengalami hal - hal yang memungkinkan memperparah kondisi. Rest (istirahat) lutut harus diberikan istirahat dari beban. Ice (es) pemberian es dengan ice pack ditujukan untuk mengurangi tanda - tanda radang pada lutut. Compression (penekanan) tujuannya adalah untuk mengurangi sirkulasi darah menuju jaringan yang cedera. Elevation (elevasi).

Setelah treatment akut sudah diberikan dan tanda radang sudah mengalami kejenuhan, treatment dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya yakni terapi latihan. Berikut tahapan terapi latihan yang dapat dilakukan :
  1.  loosening
  2. Stretching
  3. Strengthening
  4. Ability

1 komentar:

  1. Terimakasih sangat berguna bagi saya yg mengalami fracture avulsi pd pcl

    BalasHapus