Latihan Olahraga Efektif Untuk Pasien Transplantasi Jantung

Menurut SingHealth, transplantasi jantung adalah penggantian jantung berpenyakit atau rusak dengan yang sehat dari donor yang mati otak tetapi tetap hidup dengan mesin.

Menurut penelitian baru, latihan dengan intensitas tinggi efektif untuk pasien transplantasi jantung jangka panjang. Sebuah tim peneliti di University of Copenhagen melakukan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Transplantation yang menyoroti dimana pasien yang telah mejalani transplantasi jantung dapat mencapai tingkatan kapasitas latihan yang lebih tinggi dari pada yang mereka pikir sebelumnya.
Mereka merekrut 16 yang telah menjalani transplantasi jantung stabil yang telah hidup dengan jantung baru selama lebih dari satu tahun. Mereka diberikan 12 minggu latihan interval intensitas tinggi. Hasilnya, latihan interval intensitas tinggi dapat membantu orang untuk lebih mengontrol tekanan darah mereka.
Orang coba mengalami peningkatan VO2max sebesar 17% , tekanan sistolik menurun, dan kemampuan pemulihan jantung meningkat.

Penelitian ini menyoroti pentingnya olahraga teratur bagi orang - orang yang telah menjalani prosedur transplantasi jantung. Meskipun banyak kosep umum mengenai bahaya latihan untuk penerima prosedur transplantasi jantung, namun penelitian ini menepis semua anggapan tersebut. Olaharaga disini selain bermanfaat bagi fisiologis tubuh, juga bermanfaat memastikan para penerima prosedur transplantasi jantung dapat hidup dengan kondisi selayaknya manusia pada umumnya.

Olahraga dapat Menurunkan Resiko Diabetes Melitus

Penyakit diabetes melitus biasa dikenal secara umum dengan istilah kencing manis, yang biasa menyerang orang tua. Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2002).
Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh organ pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh intuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah) untuk membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi sel.

Terdapat 3 macam penyakit dabetes melitus, yaitu :1). Penyakit diabetes tipe I, disebabkan karena kekurangan insulin dalam darah akibat kerusakan sel beta pankreas. Sebagian besar penderita diabetes tipe ini berat badanya normal atau cenderung kurus. Diabetes tipe ini biasannya terhadi pada usia muda dan membutuhkan insulin seumur hidup; 2). Penyakit diabetes tipe II, disebabkan karena insulin tidak dapat bekerja secara optimal. Akibatnya, glukosa dalam darah tetap tinggi. Penderita diabetes tipe ini cenderung mengalami obesitas dan terjadi pada usia yang relatif muda; 3). Penyakit diabetes gestasional merupakan penyakit diabetes yang timbul akibat kehamilan. Kehamilan menyebabkan reseptor insulin tidak berfungsi sebagaimana menstinya sehingga kadar gula darah cederung naik.
Olahraga yang teratur dapat menyembuhkan diabetes melitus tipe II. Olahraga dengan tertentu dapat membakar lemak dalam darah. Berkurangnya kadar lemak darah akan meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin dan akhirnya gula darah akan semakin menurun.
Diabetes Prevention Program, mempublikasikan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa dengan berjalan kaki selama 30 menit sebanyak 5 kali seminggu yang disertai dengan pengaturan porsi makan, dapat mengurangi resiko diabetes hingga 50% pada partisipan yang keleihan berat badan dan memiliki kadar gula darah tinggi (Gichara, 2009). Bagi penderita diabetes melitus, sebelum dan sesudah sebaknya dilakukan pengecekkan kadar gula darah. Jika kadar gula darah rendah (<100 mg/ml), terlebih dahulu harus menambah asupan makanan 15 - 30 gram karbohidrat. Jika kadar gula darah terlalu tinggi (>200 mg/ml) sebaiknya tidak melakukan jalan kaki terlebih dahulu, hingga kadar gula dalam darah menurun. Program latihan dianjurkan dilakukan 1 - 2 jam setelah makan.

Tambahan Energi Masa Kehamilan dan Laktasi

Ibu hamil membutuhkan energi lebih selama kehamilan, dimana tambahan energi tersebut berbeda pada setiap trisemester kehamilan. Tambahan kebutuhan energi akan semakin besar pada setiap trisemesternya.
  1. Trisemester I --> Tambahan energi sebesar 180 kkal/hari
  2. Trisemester II --> Tambahan energi sebesar 300 kkal/hari 
  3. Trisemester III --> Tambahan energi sebesar 3000 kkal/hari
Tambahan energi selama kehamilan diperlukan untuk pertumbuhan janin , plasenta dan jaringan tambahan lainnya.

Setelah berakhirnya masa kehamilan, seorang ibu dihadapkan kembali kedalam masa yang sangat penting, yakni masa laktasi. Selama laktasi diperlukan tambahan energi untuk memproduksi ASI, memelihara kesehatan ibu paska melahirkan dan sebagai sumber energi yang tersimpan di dalam ASI untuk kebutuhan energi bayi. Sebagian besar energi pada bayi diperoleh dari ASI, sekitar 80% energi pada bayi disediakan oleh ASI.
Tambahan keperluan energi pada masa laktasi adalah sebagai berikut :
  1. 6 Bulan Pertama : 500 kkal/hari
  2. 6 Bulan Kedua : 550 kkal/hari
  3. Tahun kedua : 400 kkal/hari.

Latihan Meringankan Osteoarthritis

Osteoarthitis pada panggul merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sangat sering terjadi. Tercatat satu dari sepuluh orang usia lanjut menderita penyakit ini. Akibatnya, mobilitas sendi semakin terbatas dan rasa sakit akibat peradangan semakin terasa sehingga menyebabkan keterbatasan gerak dan penurunan fungsi. Sampai artikel ini diterbitkan, belum terdapat obat khusus yang dapat secara signifikan menyembuhkan osteoarthritis. Obat yang diberikan hanya obat anti radang untuk menghindari arthritis semakin bertambah parah.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa latihan terprogram yang difokuskan pada peningkatan kekuatan sendi, pengembalian kualitas struktural tubuh, koordinasi dan latihan peningkatan kualitas gerak, menunjukkan progres pada osteoarthritis.
Penelitian dilakukan dengan memberikan latihan olahraga selama 12 minggu dengan satu kelas kelompok satu kali dalam seminggu dan dilanjutkan dengan kelas individu dirumah 2 kali dalam seminggu.
Hasilnya, setelah diberikan terapi pasien merasakan penurunan tanda - tanda osteoarthritis seperti nyeri pada pagi hari, dan merasakan kuaitas gerakan pada sendi meningkat secara signifikan. 


Tai Chi Untuk Pengobatan I

Arthiritis
Dalam pertemuan American College of Rheumatology di Tufts University, pada bulan Oktober 2008, dilaporkan sebuah penelitian dimana satu jam melakukan Tai Chi dengan intensitas dua kali seminggu selama 12 minggu terbukti mengurangi rasa sakit, meningkatkan suasana hati dan fisik pada penderita Osteoporosis parah pada lutut.
Kedua, studi yang dilakukan di Korea pada bulan Desember 2008 yang dipublikasikan dalam Jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, dihasilkan kesimpulan bahwa melakukan atau mengikuti kelas Tai Chi selama delapan minggu dan juga melakukan praktek Tai Chi di rumah, secara signifikan dapat meningkatkan fleksibilitas dan memperlambat proses penyakit pada pasien dengan Ankylosing Spondylitis (suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang dan sendi - sendi tulang sacroiliaca.

Penelitian pada tahun 2001 oleh American College od Rheumatology menyimpulkan bahwa orang pada usia lanjut yang mengikuti rutinitas kelas Tai Chi mengalami lebih sedikit rasa nyeri (terutama pada bagian tulang belakang)  dan hambatan pada saat melakukan aktivitas sehari - hari. Penelitian ini diperkuat oleh Penelitian Soonchunhyang University yang melakukan penelitian terhadap penderita arthritis selama 12 minggu diberikan latihan Tai Chi. Hasilnya, orang coba menunjukkan peningkatan pada kekuatan otot abdominal dan kualitas keseimbangan yang meningkat.

Low Bone Density
Sebuah tinjauan dari enam studi terkontrol  oleh Dr. Wayne dan peneliti lain dari Harvard menunjukkan bahwa Tai Chi dapat menjadi sebuah cara yang aman dan efektif untuk mempertahankan kepadatan tulang pada wanita pasca menopause.

Breast Cancer
Penelitian tahun 2008 di University of Rochester menjelaskan bahwa kualitas hidup dan kapasitas fungsional (termasuk kapasitas aerobik, kekautan otot dan fleksibilitas) meningkat pada wanita dengan kenker payudara yang melakukan 12 minggu Tai Chi, sementara itu, penurunan justru tercatat pada kelompok kontrol yang hanya diberiakan terapi suportif.
 

Manfaat Tai Chi

Tai Chi adalah sebuah bentuk seni bela diri dan senam kesehatan aliran halus dari negeri China. Tai Chi merupakan sebuah latihan yang menekankan pada gerakan yang tepat, pernapasan dan kesadaran. Menurut Artikel dari National Geographic Indonesia Tai Chi dikenal sebagai seni bela diri yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Gerakan yang perlahan dan berisiko rendah menjadikan Tai Chi sebagai latihan yang ideal bagi orang yang berusia lanjut ataupun mereka yang kesulitan secara fisik.

Seiring berkembangnya jaman, senam Tai Chi kemudian berkembang menjadi bentuk latihan yang digemari, karena memiliki manfaat terhadap kesehatan yang sangat signifikan dan dengan latihan yang tekun dan mendalam, dapat digunakan untuk teknik bela diri.

Tai Chi memberikan manfaat yang signifikan dalam beberapa aspek kebugaran jasmani. Konsep dari Tai Chi yang meningkatkan aliran energi (Qi) diyakini mampu membuka blokir - blokir dan mendorong aliran - aliran energi ke seluruh organ tubuh sehingga mampu meningkatkan kualitas organ tubuh.

1. Manfaat Tai Chi Terhadap Kekuatan Otot
Dalam sebuah penilitian oleh Alternative Therapies in Health and Medicine, Stanford University pada 2006 yang melibatkan 39 wanita dengan rata - rata usia 66 tahun yang memiliki tingkat kebugaran di bawah rata - rata. Orang coba diberikan latihan Tai Chi selama 12 minggu. Hasilnya, orang coba memperlihatkan peningkatan kekuatan pada otot bagian extremitas inferior (anggota gerak bawah) diukur dengan berapa banyak mereka dapat berdiri dari kursi saat mereka duduk dalam waktu 30 detik. Orang coba juga memperlihatkan peningkatan pada otot bagian extremitas superior diukur dengan kemampuan mereka melakukan "Arm Curl".
Pada penelitian yang dilakukan di Jepang dengan alat ukur yang sama, diperoleh hasil bahwa seseorang yang mengikuti program latihan Tai Chi mengalami peningkatan kekuatan otot pada extremitas superior sebesar 25% dan 30% peningkatan kekuatan otot pada extremitas inferior.

2. Manfaat Tai Chi Terhadap Keseimbangan
Menurut beberapa penelitian, Tai Chi dapat membantu seseorang dari Proprioception (menurunnya kemampuan seseorang untuk merasakan posisi tubuh). Tai Chi membantu melatih neuron sensorik pada telinga dan meregangkan bagian reseptor pada otot dan ligament. 

3. Manfaat Tai Chi Terhadap Fleksibilitas
Dikutip oleh http://www.health.harvard.edu, pada penelitian tahun 2006 menghasilkan kesimpulan, bahwa latihan Tai Chi terbukti meningkatkan fleksibilitas pada extremitas superior dan inerior sama halnya dengan kakuatan otot. 

4. Manfaat Lain
Berlatih Tai Chi  membawa lebih banyak darah yang mengandung oksigen mengalir memasuki cerebral cortex (bagian otak yang merupakan pusat - pusat sensor, pusat syaraf motorik, pusat bicara, penciuman,dll) serta ke Medulla Oblongata (bagian otak yang merupakan pusat syaraf otonom), sebagai hasilnya fungsi otak akan terlatih dan terpacu secara terus - menerus melalui latihan Tai Chi.

Muscular Dystrophy

Muscular Dystrophy merupakan sekumpulan penyakit genetik yang mengakibatkan kondisi otot rentan terhadap kerusakan. Otot menjadi lebih lemah dan memiliki luas penampang yang lebih kecil.
Terdapat beberapa gen yang berperan dalam produksi protein untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sel dan jaringan (otot). Muscular Dystrophy merupakan kecacatan pada gen yang memproduksi protein tersebut sehingga sel dan jaringan pada otot mudah sekali rusak. Kerusakan gen umumnya terjadi akibat mutasi dari sel telur sang ibu pada saat pertumbuhan embrio.

Terdapat beberapa jenis Muscular Dystrophy, tanda umum biasanya dimulai sejak masa kanak - kanak (terutama pada pria). 
  • Duchenne Muscular Dystrophy : Merupakan jenis Muscular Dystrophy yang paling sering dialami terutama olah pria. Gejala penyakit muncul pada saat anak pertama kali mampu berjalan. Berikut merupakan beberapa gejala Duchenne Muscular Dystrophy 
    • Sering terjatuh pada saat berjalan ataupun berdiri.
    • Kesulitan saat ingin berdiri baik dari posisi duduk maupun tidur.
    • Kesultan dalam melompat dan berlari.
  • Myotonic : Merupakan salah satu jenis Muscular Dystrophy yang disertai dengan ketidak mampuan merelaksasikan otot. Biasanya otot pertama yang tidak dapat direlaksasikan adalah otot - otot pada bagian wajah. 
  • Limb - Girdle : Merupakan salah satu jenis Muscular Dystrophy yang menyerang otot - otot pada bagian panggul dan bahu. Gejalanya, penderita menjadi kesulitan untuk mengangkat bagian depan kaki. Gejala Muscular Dystrophy jenis ini biasanya terjadi pada awal masa remaja. 
Muscular Dystrophy merupakan jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh. Terdapat beberapa kasus Muscular Dystrophy yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Jenis yang mengancam tersebut antara lain jenis Muscular Dystrophy yang berhubungan dengan kerusakan pada otot yang memiliki kepentingan untuk pernapasan. Seseorang pengidap Duchenne Muscular Dystrophy yang menjalar pada otot bagian pernapasan umumnya meninggal akibat kegagalan sistem pernapasan pada usia di bawah 40 tahun. 

Penanganan terhadap pasien penderita Muscular Dystrophy dapat dilakukan dengan memberikan beberapa model latihan olahraga yang bertujuan untuk menjaga Range of Movement (ROM) setinggi mungkin. Dengan tingginya ROM penderita, pemberian latihan tahap lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan maupun kelentukan otot dan persendian dapat diberikan tanpa kawatir akan menimbulkan cedera.
Pemberian bantuan seperti ; tongkat, AFO, atau Tapping dapat diberikan untuk memberikan topangan pada bagian otot yang mengalami kelemahan dan juga dapat mengelola kelentukan dan kekuatan otot sehingga menghambat proses contracture.
Bagi Muscular Dystrophy yang menyerang otot - otot pendukung sistem pernapasan, pemberian Sleep Apnea Machine sangat dianjurkan untuk mengelola aliran oksigen yang masuk ke dalam jantung.