Pengaruh Masase Terhadap Hormon

Billy Damara, Rizki Muhammad, Fauzi Abdurrahman, Wimpi Pardede, & Hernawan Zudanto
IKOR-A
2014
Massage memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Penggunaan massage dengan teknik dan metodologi yang tepat akan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh. Salah satu manfaat massage terhadap tubuh manusia berkenaan dengan system hormon pada tubuh manusia. Dalam aplikasinya, ada beberapa hormon yang akan meningkat dengan diberikannya massage. Namun, ada pula beberapa hotmon yang akan menurun kadarnya dengan diberikan massage. Berikut beberapa dampak massage terhadap hormon :

  1.   Massage dapat meningkatkan produksi Oxytocin -- > Oxytocin merupakan hormone yang memicu perasaan gembira. Oxytocin akan meningkat selama kegiatan seksual dan mencapai puncaknya pada saat orgasme (Ratih : 2004). Oxytocin dapat dirangsang dengan mengoptimalkan indra sentuhan (Ratih : 2004). Massage mampu menenangkan fisik dan pikiran, membuat otot rileks, menjaga system kekebalan tubuh, memperlancar sirkulasi darah, mengurangi pegal dan stress, dan yang paling utama adalah meningkatkan produksi Hormon Oxytocin (Ratih : 2004). Selain itu, Oxytocin juga berperan memperlancar pengeluaran air susu ibu pada masa laktasi ataupun untuk mengurangi pembekakan mamae pasca partum (UNSRI : 2004).
  2. Massage mampu meningkatkan Hormon Endorphine -- > Massage mampu meningkatkan konsentrasi hormon endorphine dalam tubuh. Endorphin merupakan sejumlah polipeptida yang terdiri dari 30 unit asam amino (Aprillia : 2010). Endorphin bekerja sama dengan reseptor sedativa berguna untuk mengurangi rasa sakit (Aprillia : 2010).
  3. Massage menurunkan kadar hormon kortisol dalam darah -- > Deep – Pressure – Massage redues blood levels of norepinephrine, epinephrine, and cortisol (Maleskey : 2001). Kortisol merupakan salah satu hormon diabetogenik yang mana hormon ini bekerja dengan meningkatkan glukosa hati melalui melalui metabolism glukoneogenesis. Pada jaringan tulang, kortisol menghambat fungsi osteoblas yang mana akan menurunkan kemampuan tubuh untuk membentuk jaringan tulang yang baru. Berdasarkan hasil penelitian oleh Tifanny Field, dkk pada 2005, dijelaskan bahwa rata – rata penurunan hormon kortisol dengan terapi massage mencapai 31 %.
  4. Massage meningkatkan hormon serotonin -- > Hormon serotonin – C10 H12 NO -  merupakan zat penghantar saraf yang berpengaruh terhadap munculnya perasaan nyaman dan optimis, relaksasi, bugar, kemampuan memfokuskan konsentrasi dan perhatian, dorongan untuk makan, dan hasrat seksual (Apriadji : 2007). Serotonin merupakan jenis hormon yang banyak dimanfaatkan untuk program penurunan berat badan. “Serotonin is the switch that turns off your appetite.” (Wurtman & Frusztajer : 2006). Dalam pernytaan di atas dijelaskan bahwasanya serotonin mampu menekan nafsu makan berlebihan bagi penderita kelebihan berat badan. Berdasarkan hasil penelitian oleh Tifanny Field, dkk pada 2005, dijelaskan bahwa rata – rata peningkatan kadar hormon Serotonin dalam urine dengan terapi massage mencapai 28%.
  5. Massage menignkatkan hotmone dopamine - > Hormon dopmin merupakan neurotransmitter otak yang berperan dalam pengaturan gerak. Selain itu, dopamine juga memberikan rasa segar dan penuh semangat (Gong: 2009). Berdasarkan hasil penelitian oleh Tifanny Field, dkk pada 2005, dijelaskan bahwa rata – rata peningkatan hormon Dopamine dengan terapi massage mencapai 31 %.

0 komentar:

Posting Komentar