Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme, baik secara mekanis maupun secara kimiawi. Metabolisme terdiri dari dua proses yakni proses anabolisme dan katabolisme. Metabolisme merupakan proses untuk menghasilkan apapun yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
Anabolisme merupakan proses pembentukan yang mana molekul yang lebih kecil dengan melalui mekanisme fisika dan kimia akan diubah menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan proses yang dinamakan dengan Katabolisme merupakan proses penguraian dimana senyawa yang terkandung dalam asupan akan dipecah melalui proses pencernaan sehingga menghasilkan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk aktivitas fisik maupun aktivitas hidup lainnya.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari atom karbon (c), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam rumus kimia, karbohidrat dinyatakan dengn rumus C6H12O6. Secara alamiah, karbohidrat merupakan hasil sintesis dari CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (Klorofil) melalui proses yang disebut dengan fotosintesis.
Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. monosakarida (C6H12O6)
monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula. Monosakarida memiliki sifat manis dan sangat mudah larut dalam air. Contoh monosakarida antara lain : Heksosa, fruktosa, galaktosa.
2. Disakarida (C12H22O11)
Disakarida merupakan karbohidrat yang memiliki dua gugus gula. Sama seperti monosakarida, disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut dalam air. Contohnya : laktosa (gabungan antara glukosa dengan galaktosa).
3. Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida merupakan karbohirat yang terdiri dari banyak gugus gula. Rata – rata polisakarida memiliki lebih dari 10 gugus gula.
Olahraga dengan intensitas yang tinggi membutuhkan asupan tenaga yang baik untuk menjaga penampilan dan mencegah terjadinya cedera. Asupan energi ini biasanya difasilitasi oleh dua unsur yakni karbohidrat dan lemak. Karbohidrat merupakan unsur pertama yang digunakan untuk memfasilitasi energi yang dibutuhkan oleh manusia, setelah kadar karbohidrat baik dalam bentuk monosakarida maupun dalam bentuk glikogen dalam tubuh sudah sangat sedikit dan dirasa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhna energi, barulah proses pembakaran lemak dilakukan untuk mengcover kebutuhan energi dalam aktivitas.
Sebagai salah satu zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi utama dalam tubuh. Dikatakan utama karena kebutuhan tubuh akan energi untuk aktivitas fisik pertama kali akan difasilitasi dari hasil metabolisme karbohidrat. Karbohidrat menyediakan 50 % - 65 % dari total energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan 4 kkal (kilokalori) energi yang akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya seperti kontraksi otot rangka dan jantung, serta berbagai aktivitas fisik lainnya seperti latihan olahraga (Irwan : 2007). Selain sebagai sumber energi utama, karbohidrat juga berperan untuk mengatur metabolisme lemak dan protein, dan juga sebagai sumber energi khusus untuk sistem syaraf dalam otak (Dini : 2009).
Metabolisme karbohidrat melalui beberapa fase sebelum menghasilkan energi siap pakai dalam bentuk ATP (Adenosin triphosphat).
1. Glikolisis
Tahap awal metabolisme karbohidrat menajadi glukosa dimuali dengan glikolisis. Proses ini berlangsug dengan menggunaka bantuan 10 enzim - Heksokinase, Fosfoheksoisomerase, Fosfofruktokinase, dan beberapa enzim lainnya- yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma yang terdapat pada sel eukariotik (Irawan: 2007). Proses glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya akan diubah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat yang memiliki 3 atom karbon. Proses ini juga akan menghasilkan molekul ATP dan NADH. Total ATP yang terbentuk dari proses ini yakni 8 buah ATP.
2. Respirasi Sel
Proses selanjutnya akan berlangsung secara aerobik (dengan bantuan Oksigen). Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil dari proses glikolisis akan teroksidasi menjadi produk akhir berupa H2O dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan dengan respirasi sellular. Tahapan kedua dari proses respirasi selular yakni sering disebut dengan Siklus Asam Sitrat. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk memproses molekul lain seperi protein dan juga lemak.
Secara umum, proses metabolisme secara aerobik mampu menghasilkan lebih banyak energi siap pakai dalam bentuk ATP. Namun, karena reaksi ini membutuhkan bantuan oksigen, maka waktu reaksi yang diperlukan relatif lebih lama. Dalam proses metabolisme secara aerobik mampu menghasilkan ATP sejumlah 36 buah. Sedangka,n untuk proses metabolisme secara anaerobik hanya mampu menghasilkan ATP sebanyak 2 buah (Irawan: 2007). Ikatan yang terdapat dalam molekul ATP mampu untuk menghasilkan energi sebesar 7,3 kilokalori per molnya.

0 komentar:

Posting Komentar